Jumat, 30 September 2011

Jembatan Aru Belum Juga Diperbaiki

Tobelo – Jembatan Aru yang merupakan salah satu akses utama yang menghubungkan Loloda dan Galela telah terputus hingga sekarang belum juga diperbaiki.
Jembatan tersebut rusak diakibatkan luapan air sungai akibat hujan yang mengguyur sejak 24 Februari lalu.
Camat Galela Utara, Daendel Suadui, kepada Koran ini kemarin (30/09) mengatakan kerusakan jembatan yang dibangun sejak tahun 1999 itu, telah melumpuhkan sebagian aktivitas masyarakat Kecamatan Galela Utara (Galut)khususnya masyarakat Galela Utara dan Loloda Utara yang menggunakan akses jalan darat.
Kerusakan itupun, kata Daendel, sampai sekarang belum ada perbaikan dari Pemda Halut dengan alasan nanti diperbaiki setelah ada APBD. “Pemda Halut telah menyampaikan perbaikan jembatan Aru tersebut tetapi harus menunggu hingga perubahan APBD”, katanya.
Daendel juga menyesalkan ketika jembatan yang menghubungkan desa Bobisingo dan desa Dodowo tersebut rusak, tidak ada jembatan alternative yang dibangun oleh Pemkab sehingga membuat masyarakat kesulitan ketika melewati sungai tersebut. “Tarada jalan alternatif jadi masyarakat hanya melewati sungai jika ingin melintas. Tetapi jika hujan, bagaimana?”, keluhnya. (Ferdy

Kapolres : 2013 Mapolres Morotai Siap di Bangun

Tobelo – Polres Halmahera Utara (Halut) telah merencanakan untuk membangun Mapolres Kabupaten Morotai sesuai dengan permintaan masyarakat. Itu dikarenakan sampai sekarang Kabupaten Morotai masih berada dalam pengamanan dibawah Mapolres Halut sejak dimekarkan sebagai kabuapetn difinitif beberapa tahun lalu.
Namun sampai sekarang, Polres Halut sendiri masih mengalami kendala terkait lokasi tanah yang sampai sekarang masih belum jelas. “Kita akan membangun Mapolres Kabupaten Morotai nantinya, tetapi masih banyak yang harus diselesaikan terkait lokasi tanah”, demikian dikatakan Kapolres Halut, AKBP. Adhi Satya Perkasa, kepada sejumlah wartawan, kemarin (30/09).
Pembanguan Mapolres Morotai, menurut Adhi, lokasi pembangunannya telah disiapkan lokasinya sekitar 7 hektare. Tetapi, tanah tersebut mesti dihibahkan oleh Pemkab Morotai agar pembangunannya tidak mengalami kendala. “Kita nantinya akan mengupayakan jika telah dihibahkan Pemkab Morotai, dan jika tidak ada kendala lain, kedepan akan dibangun Mapolres Morotai 2013 mendatang”, harap Adhi. (Ferdy)

Masyarakat “Kewalahan” Harga Kopra Masih Saja Turun

Tobelo - Harga Kopra yang turun drastis sejak beberapa bulan ini membuat sejumlah masyarakat mulai kesulitan. Turunnya harga kopra ini dipicuh dari permintaan pembeli yang berada di luar yakni Surabaya dan Makassar serta Philipina yang harus melihat kualitas kopra.
Pembelian yang dilakukan pengusaha kopra yang berada di Kota Tobelo, Halut sendiri rata-rata berkisar dari 4 ribuan/kg.
Salah satu masyarakat Tobelo, Yosafat (35), kepada koran ini mengatakan, turunnya harga kopra ini membuat dirinya masih membiarkan buah kelapa yang telah dikumpulkan hingga harga kopra benar-benar stabil. “Buah kalapa yang tong so kumpul masih kase biar. Ada yang so batombong lagi”, keluhnya.
Pantauan Koran ini, rata-rata petani kelapa yang berada di Kecamatan Tobelo Tengah dan Tobelo Selatan mengalami kesulitan dengan turunnya harga kopra ini. Bahkan petani kelapa ini sendiri takut gagal panen dalam kuartal ini. Belum lagi sesudahnya masyarakat disana sendiri rata-ratanya telah lebih dulu mengambil panjar ke pengusaha kopra di desa. “Tong karja kalapa ini tarada hasil apa-apa. Apalagi harga kopra dia pe harga bagini. Bolong ketika so panen torang cuma mo bayar utang. Trus kong torang pe kebutuhan hari-hari? Apalagi kedepan nantinya, pasti harga kopra akan bisa saja turun dari harga tersebut”, tuturnya.

Rata-rata pengusaha yang berada di kota Tobelo belum tahu jelas ketika turunnya harga kopra. Bahkan sampai sekarang ketika wartawan media ini mengkonfirmasi ke Disperindagkop dan UMK Halut belum berhasil dikarenakan rata-rata pegawai di sana sementara memfokuskan pembangunan rumah keluarga belum beruntung yang berada di Loloda Utara yang nantinya akan dikerjakan selama beberapa minggu kedepan. (Ferdy)

Wabup Halut Buka Lounching Sensus Pajak Nasional

Tobelo – Kegiatan pengumpulan data mengenai kewajiban perpajakan dalam rangka untuk memperluas basis pajak dengan mendatangi subjek pajak atau yang disebut Sensus Pajak Nasional (SPN) kemarin (30/09) yang dilounching tepatnya di depan Galaksi Mart Tobelo berjalan dengan baik.
Launcing SPN tersebut dihadiri oleh Wabup Halut, Dr. Rusman Solemen, SE, M.Si,AK., Kepala KPP Pratama Tobelo, serta sejumlah muspida lainnya serta pengusaha dan masyarakat.
Untuk SPN ini, lewat Direktorat Jenderal Pajak lewat KPP Pratama Tobelo telah diserahkan tugas untuk melayani masyarakat wajib pajak yang ada di4 wilayah Propinsi Maluku Utara (Malut), diantaranya, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Kabupaten Halmahera Timur, dan Kabupaten Kepulauan Morotai.
Dalam sambutannya, Kepala KPP Pratama Tobelo, Made Widana, mengajak setiap wajib pajak agar memiliki rasa kebersamaan rasa tanggung jawab yang besar untuk membangun Bangsa dan Negara serta daerah pada khususnya dengan peduli pajak.
Sementara itu, Wabup Halut, dalam sambutannya mengharapkan agar SPN ini bisa berjalan dengan baik karena demi kemajuan pembangunan daerah ini kedepan, sebagian besar berasal dari para wajib pajak.
Wabup juga berharap, para pelaku pajak yang turun kelapangan selama 3 bulan kedepan bisa menjadi pilar untuk mengoptimalkan pembangunan daerah. “Kita berharap SPN ini bisa berjalan dengan baik. Karena rata-rata pembangunan ini bisa tercapai melalui partisipasi dari setiap masyarakat dengan membayar pajak”, ucap Wabup kepada wartawan media ini usai mengikuti lounching SPN. (fr)