Jumat, 11 April 2014

Sekitar Areal Pelabuhan Tobelo Jadi 'Surganya' Para Penyelundup BBM Tobelo - Penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) semakin menjadi-jadi, meski Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Halmahera Utara (Halut) sudah mengeluarkan aturan untuk memperkecil terjadinya penyelundupan. Pada Sabtu (8/2) lalu misalnya, saat melakukan operasinya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) bersama tim yang terdiri dari Kodim 1508/Tobelo dan Polres Halut, menemukan BBM ilegal jenis solar yang diangkut di salah satu kapal dengan tujuan akan dipasarkan ke Halmahera Timur (Haltim). Babuk solar sekitar 7 ton yang ditemukan di kapal, sontak mendadak hilang alisa raib entah dimana. Bahkan, ketika media ini mengkonfirmasi ke Kasatpol-PP Efermax Namotemo, mengungkapkan, bahwa BBM tersebut sudah hilang. Hal itu juga dipengaruhi karena tidak ada armada sehingga babuk masih ditinggalkan di kapal di sekitar areal pelabuhan kontener Tobelo. Sementara pada Sabtu (8/3) pekan kemarin, operasi gabungan yang terdiri dari Satpol-PP Halut, Kodim 1508/Tobelo, POM, dan Polres Halut kembali menjaring sejumlah kapal yang memuat BBM jenis bensin dan solar. Operasi yang dipimpin Kasi Trantip Julianus Tobelo, S.Pdk., sebelumnya, bergerak dari kantor bupati menuju MKCM sekitar pukul 23.00 waktu setempat. Dari MKCM, tim kemudian menuju Desa Gorua, Pelabuhan Ferry, kemudian balik ke Desa Gura menuju tanjung pilawang, jalan kemakmuran, pelabuhan tobelo. Di pelabuhan Tobelo, tim menemukan adanya aktifitas masyarakat yang mencurigakan. Setelah tim menelusuri ternyata ada masyarakat yang sementara mengangkut BBM jenis bensin ke dalam kapal. Tim langsung mencoba mengamankan BBM tersebut, tetapi saat diamankan, pemilik dan ABK kapal dengan bobot sekitar 2 ton tidak berada di kapal. Meski demikian dalam operasi gabungan tersbut, berhasil diamankan 65 gelon BBM jenis bensin milik, Idris, yang berdomisili di Desa Rawajaya, Kecamatan Tobelo. BBM tersebut diangkut di salah satu kapal kecil dengan bobot 1 ton. Rencananya BBM tersebut akan dibawah keluar Halmahera Utara. Selain itu, ternyata BBM tersebut tidak dilengkapi surat izin. Anggota POM yang mencoba bertemu Idris dirumahnya dan bermaksud mengkonfirmasi temuan tersebut tidak dapat ditemui karena dia (pemilik bbm) tidak berada di rumahnya. Barang bukti (Babuk) 65 gelon BBM jenis bensin tersebut langsung diangkut ke mobil patroli dan diamankan di kantor Satpol - PP Halut. Tim kemudian balik lgi ke TKP di sekitar areal pelabuhan kontener, dan anggota langsung memeriksa BBM jenis Solar yg berada di atas 6 buah kapal. Saat anggota Satpol-PP sementara memeriksa kapal yang memuat BBM, ditemukan di atas kapal tersebut selain drum dan gelon yang berisi BBM, ada juga tangki rakitan berukuran cukup besar yang di dalamnya sudah terisi penuh BBM jenis solar. Sementara tengah memeriksa, datang salah satu pemilik BBM yang juga pemilik Kapal tersebut yakni 'S' yang mencoba melakukan komunikasi dengan tim dan mengatakan, "minyak di atas kapal yang satunya merupakan miliknya". Setelah 'S' langsung mencoba melakukan komunikasi. Meski demikian, pemeriksaan tetap dilanjutkan oleh anggota Satpol PP, Kodim 1508/Tobelo dan POM. Namun, sementara anggota sedang melakukan pemeriksaan isi body kapal, tiba-tiba mereka (tim,red)diserang oleh masyarakat Desa Rawajaya yang tinggal di sekitaran pelabuhan kontener. Massa yg berjumlah kurang lebih 100 orang tersebut kemudian meneriaki dan mengusir anggota yang sementara memeriksa BBM di atas kapal. "Hei usir dorang dari pelabuhan, ambil batu lepar padorang," ucap masyarakat yang terdengar dengan berlari sambil memegang batu. Karena melihat kondisi yang mulai memanas, Kasatpol-PP melalui telepon seluler, kemudian memerintahkan semua anggota yang melakukan operasi gabungan kembali ke kantor bupati. Saat itu, setelah melihat anggota naik ke mobil masyarakat langsung berhenti berteriak dan langsung terkonsentrasi dibelakang mobil Patroli Polres Halut yang berada tidak jauh dari TKP. Mereka juga meneriaki dan mengusir anggota yg sementara bersiap untuk kembali ke Kantor bupati. Tim langsung kembali ke kantor bupati sekitar pukul 01.03 waktu setempat. Pantauan media ini di TKP, di perkirakan BBM yg berada di atas 6 buah kapal sekitar 70 ton lebih. Informasi tersebut sesuai keterangan dari masyarakat setempat. Pasalnya, kapal tersebut juga dapat memuat BBM sampai 15 ton lebih. Kepada wartawan, Kasatpol - PP Halut Efermax Namotemo, mengatakan, mengatakan dengan diamankan 65 gelon BBM jenis bensin tersebut,sesuai surat edaran yg sudah di keluarkan Bupati melalui Sekda Halut yang menyatakan BBM tidak dapat dikeluarkan dari wilayah Halut. Menurutnya, ini semua harus disadari masyarakat karena menyalahi aturan. Artinya batasan-batasan itu yang harus ditegakan, karena sudah menyalahi salah satu poin yg tertuang di surat edaran tersebut. "Masa torang sudah lihat salah dan torang harus biarkan. Ini baru 65 gelon, dan kita lihat satu body bisa muat 10 ton. Sementara dilapangan ada 6 body, berarti sudah 60 ton. Apabila malam ini torang tidak ambil langkah-kangkah antisipasi, maka 60 ton itu akan hilang malam ini," jelasnya. Operasi ini, lanjut Efermax, akan terus di lakukan sepanjang belum ada kesadaran dari masyarakat terutama pelaku-pelaku usaha yang sengaja melakukan hal-hal yang bertentangan dengan aturan-aturan yanh dikeluarkan pemerintah. "Aturan-aturan itu hukumnya wajib diikuti dan dituruti sehingga proses pasar itu berjalan aman, nyaman. Sementara kalau itu sudah terjadi saya pikir masyarakat sudah tidak ada keluhan. Sekarang kita berada ditengah-tengah masyarakat dan ada yang mengeluarkan kata-kata keluhan dari pada pujian kepada Pemerintah karena pelaku penyelundupan harus diamankan dulu," jelasnya. Masalah ini, Jelas Efermax, sudah dikoordinasikan dengan Asisten I dan II. "Asisten Bupati mengatakan sudah menelepon Polairud, tapi sampai selesai operasi belum ada tanggapan dari Pihak Polairud. Apabila BBM tersebut tidak diamankan maka BBM tersebut akan hilang," jelasnya. (fr)
BPBD Halut Sudah Salurkan Stimulan Bahan Bangunan 3 Rumah Rusak Parah di Kao Tobelo - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Halmahera Utara (Halut) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halut, telah menyalurkan bantuan bahan stimulan berupa bahan bangunan kepada tiga rumah yang rusak berat. "Bantuan bahan bangunan 3 rumah sudah diserahkan dan tinggal dilakukan pengerjaan. Dua diantaranya Rusak berat 2 dan 1 rusak sedang dibagian dapur," Demikian disampaikan Kepala BPBD Halut, Hernever Tjandua, ketika ditemui di kantornya, Senin (7/4) kemarin. Hernever menjelaskan, bahan stimulan yang diserahkan berupa semen, senk, papan, balok dengan ukuran yang dibutuhkan, serta paku. Sementara, yang menjadi perhatian berkaitan dengan biaya gotong royong. Selain itu, Menurutnya, dalam ketentuan aturan pemberian bantuan sosial, berkaitan dengan bantuan perabot tidak ada. "Kaitan bantuan perabotan tidakada dalam koridor sehingga agak susah. Dan ini ada kecualu relokasi. Itu sudah sangat jelas, karena dari sisi aturan menyatakan ini, tapi kita juga prihatin juga dengan kondisi yang terjadi," jelasnya. Sedangkan 21 rumah sisa yang mengalami rusak ringan, akan diberikan bantuan stimulan yang ada di Kao, dan ditempatkan posko sementara berada di rumah dinas Camat Kao. Selain itu, sudah dilakukan perbaikan 3 rumah yang rusak di Desa Wari Ino Kecamatan Tobelo Utara, diantaranya milik Geovany Papuling, kemudian 1 rumah milika Albert Aiba di Desa WKO Kecamatan Tobelo Tengah. "Minggu ini kita fokus di Kao dan Minggu depan di Mamuya. Kita memberikan bantuan sesuai dengan koridor yang berlaku. Kita sudah menjelaskan kepada masyarakat menyangkut pemberian bantuan ini. Sementara saat ini menyangkut permintaan bantuan ke BPBD Malut belum ada tanggapan soal permintaan bantuan stimulan untuk rumah yang rusak di Desa Mamuya Kecamatan Galela," ungkapnya. Bantuan Stimulan 21 Rumah Rusak Sudah Disalurkan Kepala BPBD Halut, Hernever Tjandua, mengatakan, bantuan yang diberikan tersebut, guna untuk meringankan beban masyarakat yang terkena musibah. Selanjutnya, bantuan tersebut baru diberikan hari ini (kemarin, red), Kamis (10/4), karena sebelumnya, baru diberikan bahan stimulan untuk 3 rumah yang rusak berat "Pemberian bahan stimulan untuk ke 21 rumah diberikan hari ini," jelanya kepada wartawan di kantor Bupati Halut, Kamis (10/4). Diketahui, bantuan yang diberikan kepada 21 kk yang mengalami musibah, tergantung dengan kerusakannya baik kerusakan kaca dan lainnya akibat terkena lemparan batu ketika terjadi tawuran. (fr) 2014, Semua Lampu Jalan 'Manyala' Tobelo - Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Halmahera Utara (Halut) di tahun 2014 ini, juga menganggarkan untuk pemasangan lampu penerangan penerangan jalan umum (PJU). Kepala Distamben Halut Aser Tidore mengatakan pemasangan PJU tahun ini dilakukan di empat titik, diantaranya, di Desa Paca Kecamatan Tobelo Selatan, Desa Lina Ino Kecamatan Tobelo Tengah, serta Kecamatan Tobelo Utara yakni di Desa Ruko dan Desa Kokota Jaya. Selanjutnya, Aser menambahkan, program ini merupakan luncuran tahun 2013. Dan untuk sementara ini dana pemasanganya belum ada sehingga belum dilakukan. "Semua tergantung kesiapam kontraktor," ucapnya. Fredy menjelaskan, untuk PJU yang masih menyala dan sering padam merupakan persoalan. Pasalnya, tidak ada perawatan lagi. "Sesuai kontrak untuk perawatannya dilakukan kontraktor hanya 3 bulan. Jika sudah lewat tiga bulan, ini yang jadi persoalan," jelasnya. Menurutnya, kedepan di tahun 2014 ini, Distamben tidak membuat kontrak seperti itu, namun digunakan kontrak payung (selama satu tahun anggaran). "Kita lihat yang tara manyala langsung diperbaiki. Intinya sementara siapkan dokumen dan pake anggaran satu tahun. Kita tidak pakai kontraktor, tapi langsung dilakukan oleh staf Distamben," ucapnya. (fr) Polisi Masih Periksa Pelaku Video Porno/// Tobelo - Satuan Reserse Kriminal Polres Halmahera Utara akan terus mendalami kasus video porno yang dilakukan warga pulau Morotai berinisial AN dan TA warga desa Kusuri kecamatan Tobelo Barat kabupaten Halmahera Utara. Video porno yang berdurasi 30 menit lebih itu, sempat mengemparkan warga pulau Morotai dan Halut. Karena Video porno tersebut sudah beredar luas di masyarakat. Merasa tidak nyaman dengan beredar video porno tersebut akhirnya korban melaporkan kasus tersebut ke polres Halut. Korban menuding penyebaran video porno tersebut diduga dilakukan oleh pelaku yang juga merupakan pacar korban karena ada persoalan pribadi. Korban kepada media ini mengaku pengambilan gambar video tersebut dilakukan didalam kamar pelaku, desa Kusuri kecamatan Tobelo " saya tidak tahu dia (pacar, red) saat kami ada melakukan persetubuhan " ungkapnya. Kepala Satuan Reserse Kriminal, Polres Polres Halut, menyebutkan bahwa penyidik Polres Halut telah melakukan pemeriksaan terhadap korban dan pelaku sehingga perlu penyidikan lebih mendalam supaya ada titik terang dalam kasus tersebut. "Kami akan mengambil keterangan lagi. Pekan ini akan kami periksa lagi," kata AKP Dhimas Prasetyo SIK di kantor Polres Halut, kamis (12/03) kemarin. Menurutnya, polisi juga belum menentukan hukuman seperti apa yang akan diberikan kepada pelaku. Selain itu, polisi akan terus mendalami kasus ini untuk mengetahui apa aksi tersebut benar-benar ada yang menyuruh atau tidak. "Pelaku masih kami periksa, yang penting kita periksa saja supaya diketahui siapa yang penyuruhnya. Kami belum bisa menentukan masalah hukuman saat ini," katanya. Dhimas menambahkan, saat ini polisi akan memeriksa saksi-saksi namun saksinya kebanyakan berada di Morotai sehingga masih membutuhkan waktu lagi "Saat ini masih pemeriksaan, pelaku dan korban, sementara saksi-saksi masih kita lakukan pemanggilan" ujarnya. (fr) Dandim 1508/Tobelo Lantik Mitra Karib Koramil 1508-01 Tobelo - Dandim 1508/Tobelo resmi melantik Mitra Karib TNI Koramil Tobelo 01 yang dilaksanakan bertempat di Koramil 1508-01/Tobelo, Desa Gamsungi, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Selasa (25/3). Pelantikan Mitra Karib TNI dengan tema " Indahnya bersatu dalam keragaman, bersama rakyat TNI kuat" tersebut, dihadiri oleh Dandim 1508/Tobelo Letkol. Inf. Triwahyu Mutaqin Akbar, Dandramil 1508-01/Tobelo Kapten Arm Hasran Harahap, Danpos POM Tobelo Lettu Cpm Bambang Wijanarko, Pasimin Dim 1508/Tobelo Lettu. Arh. Mohamad Ali, Kapolsek Tobelo IPTU. Chrees, Kasi. Wasdaking Imigrasi Kelas II Tobelo, Kasi Ops Polres Halut, SKPD terkait serta Camat Tobelo, Para Kades se - Kecamatan Tobelo, Kecamatan Tobelo Tengah, Tobelo Utara, anggota Koramil 1508-01/Tobelo, Mitra Karib, Toga, Todat, Pramuka Sakawira Kartika binaan Kodim 1508/Tbl dengan jumlah yang hadir kurang lebih 80. Dandim 1508/Tobelo dalam sambutannya mengatakan pembentukan Mitra Karib merupakan tugas dan tanggungjawab TNI baik kodim dengan pemberdayaan masyarakat, dalam hal menjaga kedaulatan NKRI sejak dini. "Ini simulai dari level koramil dan kodim. Mitra karib tidak hanya dimiliki kodim tetapi semua koramil dengan tujuan saling bahu membahu untuk membangun daerah ini," ucapnya. Selanjutnya, dalam membangun daerah, lanjut Dandim, pasti ada korelasi dengan keamanan ketertiban dan lainnya. Terkait dengan peran TNI, tujuan pembentukan Mitra Karib yakni membantu dalam kegiatan dan memberikan informasi yang perlu ditindaklanjuti. "Kejadian yang terjadi kebanyakan dari pemuda dan dampak tidak bagus. Seperti ini yang harus diantisipasi semua pihak dan bagaimana cara teknisnya. Tanpa didukung pihak-pihak lain maka tidak akan berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Selanjutnya orang tua-tua seharusnya menengahi dan jangan terprovokasi," harapnya. Selain itu, Dandim, memaparkan, ada banyak potensi di halut yang belum terkelola secara baik. Dan ini menjadi tantangan untuk bagaimana membentuk SDM. "Harapan kedepannya, SDM, putera-puteri daerah harus lebih dilihat dan dipersiapkan. Terutama setiap masyarakat harus menanamkan semangat untuk memberantas miras," jelasnya. Setelah membawakan sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pelantikan Mitra Karib Koramil 1508-01/Tobelo yang anggotanya meliputi kecamatan-kecamatan yang masuk dalam wilayah Koramil Tobelo. (fr) Pemda Halut Akan Fasilitasi Pulangkan 68 KK ke Desa Mamuya (file foto : Hernever Tjandua) Tobelo - Sebanyak 68 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 284 jiwa, warga Desa Mamuya, Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), yang saat ini berada di Kecamatan Tobelo, akan segera dipulangkan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halut kepada Fajar Malut dikantornya, Rabu (26/3),mengatakan, masa tanggap darurat terhadap warga Mamuya yang menjadi korban permasalah sosial (Kisruh dalam tubuh GMIH, red) sudah selesai. Dan untuk membicarakan terkait pemulangan ke 68 KK ini, pihak Pemda Halut sudah melakukan pertemuan dengan warga Mamuya yang berada di tenda sementara di Tobelo. "Masa tanggap darurat sudah selesai. Lagipula kemarin terakhir kita masih salurkan bantuan berupa bahan pangan berupa beras dan lainnya," jelasnya. Hernever menjelaskan, menyangkut pemulangan warga ini sudah dikonfirmasikan ke Camat Galela. Selanjutnya, ini masih dalam masa transisi kearah pemulihan, sehingga untuk pemulangannya, Pemda Halut akan memfasilitasi bertemu warga di Desa Mamuya untuk bisa menerima sehingga warga lainnya bisa dipulangkan. " Kita akan bantu stimulan perbaiki rumah yang rusak," ucapnya. Adapun dari hasil pertemuan antara Pemda Halut dan warga Mamuya di Tobelo, Selasa (25/3), menyebutkan, jika warga harus kembali ke Desa Mamuya, maka warga sangat membutuhkan kenyamanan dan keamanan yang permanen, aktivitas sebagai warga jemaat Imanuel Baru, dengan beribadah seperti biasa dan dijemaat Imanuel Baru Mamuya bisa membangun rumah ibadah. Selanjutnya, butuh pertemuan dua pihak untuk pendamaian dari pihak pemerintah daerah, dan tim yang dibentuk. Serta Perbaikan rumah" yang rusak dari pihak pemda halut, dan menunggu hasil sosialisasi dari tim PGI dan tim gabungan. Selanjutnya jika warga tidak memiluh pulang, karena warga merasa trauma dan takut, dan butuh pemukiman baru (pemekaran jemaat). (fr) 5 Gardu Jadi Alternatif Ketika Gangguan Jaringan PLN Tobelo - Daya yang dimiliki di PLTD Tobelo, saat ini hanya sekitar 7 mega. Daya tersebut justru mempengaruhi ketika ada gangguan jaringan, maka dengan sendirinya secara otomatis akan terjadi pemadaman secara keseluruhan. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Halmahera Utara (Halut) Aser Tidore kepada media ini mengatakan sesuai koordinasi dengan pihak PT. PLN Tobelo sudah berusaha mengatasi krisis beban dengan meminjam 2 mega. Dengan adanya pinjaman ini, dia berharap, masalah kelistrikan di kota Tobelo dan sekitarnya dapat teratasi. Aser menjelaskan, terkadang justru yang selalu menjadi kendala ketika adanya gangguan jaringan. Sehingga sekarang ini telah dibangun rumah gardu yang berada di 5 titik yakni di Desa Kusuri dan Desa Kali Paca Kecamatan Tobelo Barat, Desa Gosoma kompleks Kali Seratus Kecamatan Tobelo, kawasan pemerintahan, serta Desa Salimuli Kecamatan Galela Utara. "Mesin so bagus tapi kadang ada gangguan jaringan jadi pemasangan 5 gardu ini jadi alternatif. Selain itu, dibangun dengan catatan jika ada gangguang di Kao Barat maka Jaringan Kao barat langsung taputus. Kita antisipasi seperti itu," Jelas Aser ketika ditemui di kantornya, kemarin. Sementara itu, terkait 2 unit mesin yang dihibahkan kepada Pemda Halut oleh NHM dan dipinjampakaikan ke pihak PLN Tobelo akan terus diperhatiakan dengan memberikan pemeliharaan. "Jika over hull kita anggaran 2 miliar," tambahnya. (fr) Kurang Pengawasan Pemerintah, Pedagang Pasar Lama "Seenaknya" Halangi Trotoar Tobelo - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Halmahera Utara (Halut) sepertinya kurang mengawasi sejumlah pedagang yang berjualan di pasar lama Tobelo. Pasalnya, para pedagang yang berjualan memasang tenda mereka sampai melewati trotoar. Fen Barati (27) warga desa Kali Upa Kecamatan Tobelo Tengah saat berbincang dengan media ini, Senin (31/3) kemarin, mengatakan, para pedagang yang kerap kali menutupi badan trotoar sengaja dibiarkan Pemerintah Daerah khususnya instansi terkait yang menangani pengaturan pasar. Hal tersebut dikeluhkan warga, pasalnya, tenda jualan pedagang yang digunakan untuk menutupi jualan mereka, jelas menghalangi para pejalan kaki yang lalu lalang di sekitar areal tersebut. "Kitong me pe stengah mati. Kalu balewat di trotoar, torang harus maruku," keluhnya. Hal tersebut, diamini warga lainnya yang tengah berdiri di depan salah satu pertokoan disamping pasar lama Tobelo, Vita Nukunu (30). Menurutnya, instansi terkait jangan melakukan penertiban, ketika ada agenda penertiban pasar. Melainkan harus memantau secara rutin setiap harinya, sehingga para pedagang tidak seenaknya menutupi barang dagangan mereka. "Kitong pe sengsara lewat di trotoar. Soalnya para pedagang pe tenda-tenda yang digunakan untuk tutup dong pe dagangan, tutup pas diatas trotoar. Torang minta, pemerintah jang talalu terfokus dengan mo bekeng penertiban baru kase tertib samua, tapi rutin setiap harinya melakukan pantauan. Bila perlu kase sanksi dorang atau langsung bongkar dong pe tenda deng langsung amankan dan jangan kase kembali di pedagang kalu tidak dong akan pasang ulang jika petugas so pulang," ucapnya. Sementara itu, amatan media ini, karena belum dilakukan penataan pasar. Para pedagang ikan yang berada di pasar baru Tobelo, sering menggunakan pintu masuk pasar tepatnya di badan jalan untuk menjajakan ikan mereka. (fr) Warga Kao Serahkan Senpi dan Sentam ke Polres Halut Tobelo - Kepala Kepolisian Resort Halmahera Utara AKBP. Eka Djunaedi, SIK., S.Sos., Selasa (1/4) kemarin bertempat di Mapolres Halut, menggelar jumpa Pers untuk menyampaikan terkait barang bukti berupa satu unit senjata api (Senpi)rakitan anti tank sebanyak 1 pucuk jenis monzer dan 1 buah peluru kaliber 76, serta senjata tajam (Sentam), berupa, 8 anak panah : bermata besi 2 dan kayu 6, dua buah tumbak, 2 buah pedang, dan 5 buah katapel dan 1 buah gagang busur panah. Dalam keterangannya, Kapolres mengatakan, barang bukti yang didapatkan tersebut merupakan kerjasama antara tokoh agama, tokoh masyarakat serta tokoh pemuda dan masyarakat. Babuk tersebut didapatkan Polres Halut, setelah diserahkan warga dua desa yakni Desa Kao dan Desa Jati, Kecamatan Kao, pada Senin (31/3) pekan kemarin. "Kami mengucapkan terima kasih kepada warga yang mempunyai itikat baik untuk menyerahkan senpi dan sentam kepad kami sebagai bentuk tidak menginginkan terjadi masalah di Kao," jelas Kapolres. Selanjutnya, jelas Kapolres, pihaknya akan menindaklanjutinya dengan menggelar operasi swiping ke semua warga di tiga desa yang ada di Kecamatan Kao. "Dalam swiping ini kita akan melibatkan TNI serta Pemerintah Kecamatan Kao," jelasnya. Sementara ini, lanjut Kapolres, BKO dari Polda Malut maupun anggota Polres Halut masih tetap melakukan pengamanan di Kao. "Semua aparat masih stand by di Kao, selanjutnya kita butuh dukungan semua warga untuk menciptakan kondisi yang kondusif," ucapnya. (fr) Pegawai Negeri Harus Profesional Dalam Menyimpan Arsip Tobelo - Instansi atau organisasi saat ini penting untuk bagaimana menjaga aset dan tertanggungjawab. Hal itu perlu dilakukan sehingga masalah kearsipan dapat tertata dengan baik dan benar. Kepala Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Daerah (Perpusda) Kabupaten Halmahera Utara (Halut) Atbernimus Pasimanyeku kepada wartawan mengatakan ketika mengikuti kegiatan tanggal 26-27 Maret lalu, sebanyak 30 yang terdiri dari staf Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Halut, dengan setiap Sekretaris SKPD, yang mengikuti Bintek Arsip di Jakarta, mendapat respon positif. Pasalnya, dengan berkunjung ke bengkel arsip, setiap staf di SKPD Halut dapat memahami terkait bagaimana menyimpan dan menata arsip. Selain itu, jelas Atbernimus, kegiatan yang dilakukan di Badan Administrasi Kepwgawaian RI, jelas memberikan pembelajaran bahwa Pegawai Negeri harus profesional. "Dalam UU aturan SDM sudah sangat jelas. Bahkan, seharusnya arsip organisasi dan parpol juga bisa disimpan di Perpusda Halut," jelasnya. Dalam agenda Badan Arsip Nasional RI selanjutnya, Halut menjadi rujukan di wilayah timur, karena merupakan arsip taladan. " Itu rujukan untuk arsip. Karena Halut merupakan arsip teladan di Indonesia Timur," jelasnya. (fr) Anggota Sat-Linmas Halut Dapat Bantuan Atribut Tobelo - Anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Sat-Linmas) di 196 Desa yang tersebar di 17 Kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara (Halut) dibagikan atribut untuk menunjang pelaksanaan pengamanan di setiap TPS di Halut. Kepala Sub. Bidang Kesiagaan Penanggulangan Bencana, Badan Kesatuan Bangsa Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas) Halut, Frida E. Tuela, BA., kepada Fajar Malut mengatakan atribut yang telah disiapkan pihaknya sebanyak 386 pasang, akan dibagikan kepada anggota Sat-Linmas di setiap desa. Atribut tersebut berupa, borgol, kopel rim, tali air, sepatu lars, kaus oblong, sarung pentungan karet, baju, topi, kaus kaki, ikat pinggang, dan tali pinggang kuning. Frida menjelaskan, pembagian atribut ini, akan diserahkan kepada Camat. Camat kemudian yang nantinya akan didistribusikan ke desa-desa. "Pembagiannya dilakukan kepada anggota Sat-Linmas yang belum memiliki atribut," jelasnya ketika dimintai keterangan di kantornya, Rabu (2/4) kemarin. (fr) Bawaslu Malut dan Panwas Halut Ambil Langkah Soal Pengrusakan DPT di Kao Teluk ¤ Michel Sipahelut : Pengrusakan DPT dan Mengajak Golput Pidana Merupakan Pidana Tobelo - Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat, Michel Sipahelut, SIP, M.Si mengatakan dalam Undang-Undang Pemilu Nomor 8 tahun 2012 pasal 292 merupakan pasal yang mengatur tentang tindak pidana kejahatan dalam pemilu. Selain itu, ada berkaitan juga dengan, pasal 308, yang menyatakan Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan kekerasan dan atau menghalangi seseorang untuk melakukan haknya untuk memilih melakukan kegiatan yang menimbulkan gangguan ketertiban dan ketentraman pelaksanaan pemungutan suara atau menggagalkan pemungutan suara dipidana paling lama 2 tahun dan denda paling banyak 24 juta. Menurut mantan Kepala BPM dan Pemdes ini, Pemerintah Daerah Halut tidak menginginkan kondisi seperti ini terjadi seperti melakukan pengrobekan DPT yang terjadi di dua desa di Kao Teluk yakni di desa Akelamo dan Bobaneigo. Selain dari pemerintah daerah (Pemda) Halut, tanggungjawab penyelenggara pemilu, partai politik dan para caleg melalui pendidikan politik yang dibangun dengan komunikasi politik yang bersifat pencerahan sangat dibutuhkan. "Torang masyarakat Malut dan Halut khususnya berharap agar pemilu 9 April dan 9 Juli adalah pemilu berkualitas.Kenapa demikian karena masyarakatnya sudah cerdas. Kita sesalkan ini terjadi. Ini terjadi karena pendidikan politik tidak jalan," jelas Michel kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (2/4) kemarin. Terkait kejadian yang terjadi Kao Teluk, lanjut Michel, kalau ada camat yang menyerukan golput seperti yang diterbitkan salah satu media di Maluku Utara, tentu sangat bertentangan dengan undang-undang. "Seharusnya sebagai aparat pemerintah (birokrasi) fungsinya adalah melayani dan tentunya menyangkut Pemilu harus didukung semua pihak" ucapnya. Kedepannya, tambah Michel, untuk menindaklanjuti masalah di 6 desa, Gubernur definitif harus ambil langkah kongkrit terkait penegasan di 6 desa. "Aparat kepolisian, baik halut maupun halbar tetap membangun komunikasi untuk mengambil langkah persuasif terutama KPU dan Bawaslu.Seharusnya Bawaslu Propinsi Malut dan Panwas kedua kabupaten harus menindaklanjuti kondisi ini. Serta komunikasi politik juga harus dibangun dengan mengambil langkah - langkah perfentive (pencegahan)," ujarnya. Michel menyatakan prihatin terhadap statemen yang dikeluarkan Camat Jailolo Timur ,Halbar, Ali Yusuf, yang mengajak warga di 6 desa di Kao Teluk untuk golput. "Seharusnya camat harus mencerdaskan masyarakat bukan tidak mencerdaskan masyarakat. Ini harus ditanggapi Bawaslu dan Panwas karena ini merupakan pelanggaran pidana pemilu," tambahnya. (fr) Kodim 1508/Tobelo Siap "Back Up" Polres Halut Amankan Pemilu (file foto dikirim lewat email: Letkol. Inf. Triwahyu Mutaqin Akbar) Tobelo - Untuk pengamanan pemilu tanggal 9 April dan 9 Juli mendatang di Kabupaten Halmahera Utara (Halut) dan Kabupaten Morotai, Kodim 1508/Tobelo, Halut, sudah dipersiapkan jika dibutuhkan. "Kita sudah siap jika sesuai permintaan TNI harus memback up, maka kita sudah siap. Sementara semua anggota sudah stand by di asrama," jelas Dandim 1508/Tobelo Letkol. Inf. Triwahyu Mutaqin Akbar, kepada wartawan di Tobelo, Rabu (2/4) kemarin. Dandim mengatakan pengamanan pemilu ini merupakan instruksi sesuai dengan pertemuan dengan Presiden, bahwa dihimbau keterlibatan semua aparat didalamnya Polri dan TNI. "Sifatnya kita melakukan penebalan ke Polisi dalam hal ini ke Polres Halut, untuk pengamanan pemilu di dua kabupaten," jelas Dandim. Pengamanan pemilu, lanjut Dandim, juga termasuk di 6 desa yang masuk dalam agenda. "Intinya kita mengamankan agar pemilu di 6 desa dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan," ucapnya. "Harapan kita, pileg di 6 desa tetap berjalan. Dan warga tidak harus golput," tambahnya. Sementara berkaitan pengaman di Kao sendiri, lanjut Dandim, meski situasi sudah kondusif, tetapi pengamanan tetap dilakukan. *** Propinsi Halmahera Raya Dideklarasikan Tobelo - Propinsi Halmahera Raya, Minggu (16/3) kemarin, dideklarasikan di Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. Pendeklarasian Propinsi Halmahera Raya ini, dituangkan dengan penandatangan naska deklarasi oleh seluruh peserta Seminar Nasional Pengembangan Wilayah dengan tema "Suara hati anak negeri dibibir pasifik kawasan timur NKRI" yang berasal dari perwakilan Kabupaten/Kota di Maluku Utara yang dilaksanakan di gedung Poly Square, MKCM, Tobelo. Kegiatan seminar awal dari perjuangan Halmahera Raya yang dilaksanakan tanggal 15-16 Maret 2013 menghadirkan beberapa narasumber sekaligus penggagas yakni Prof. Dr. Tamrin Amal Tomagola, M.Si (Pakar Sosiologi UI), Prof. Dr. Dede Mariana, SE, M.Si (Pakar Kebijakan Publik dan Perwilayaan UNPAD), Prof. Dr. Hamka Naping, MA. (Rektor UNHAS), Boki Ratu Nita Budhi Susanti, SE, MM. (Anggota DPR RI), Dr. Khalilul Khairi, M.Si (Anggota Tim Penyusun Undang Undang Otda Kemendagri), Dr. Refly Harun, SH, MA. (Pakar Hukum dan Tata Negara), Dr. Saiful Ruray, M.Si (Ketua DPRD Propinsi Maluku Utara), dan Ir. Hein Namotemo, MSP (Bupati Halmahera Utara). Selain itu, kegiatan seminar yang dilaksanakan selama dua hari ini, kemudian dilakukan dengan dialog dan musyawarah antara narasumber dengan peserta yang datang dari berbagai Kabupaten/Kota. Kegiatan ini sendiri diikuti 280 peserta yang berasala dari Kabupaten/Kota di Maluku Utara. Bupati Halut Ir. Hein Namotemo,MSP saat memberikan arahan mengatakan kegiatan ini sekaligus dengan penandatangan naskah kesepakatan. Selanjutnya, akan dilakukan pembentukan tim daerah, propinsi dan pusat untuk mendorong, serta pembentukan tim kajian yang akan memberikan kontribusi dengan kajian akademik dan kajian-kajian lainnya. Selanjutnya mengenai pengembangan wilayah dengan pembangunan infrastruktur pendukung akan terus dilakukan dengan melakukan pembangunan bandara. "Bandara akan dikerjakan pada bulan mei tahun ini," jelas Hein. Setelah memberikan arahan, Bupati langsung menutup kegiatan seminar dengan membunyikan Gong sekaligus dilakukan penandatangan naskah oleh ke 280 peserta. Dimulai dari Bupati Halut Hein Namotemo, disusul Ketua DPRD Malut, Saiful Ruray, dan seluruh peserta. Selanjutnya, penandatangan naskah tersebut akan terus dilakukan sampai kepada semua komponen masyarakat. (fr) Diduga Ada Instansi Lain "Bekingi" Selundupan BBM Ilegal Tobelo - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol - PP) Kabupaten Halmahera Utara (Halut) sudah kerp)mengamankan sejumlah penyelundupan BBM baik jenis bensin dan solar disekitar areal pelabuhan Tobelo dan sejumlah tempat-tempat lainnya. Bahkan, kerap kali juga BBM yang diamankan tersebut hilang di TKP, bahkan ada pemilik BBM ilegal yang bandel dan sering berkilah dan malah menghalalkannya. Kepala Satpol-PP Halut Efermax Namotemo mengatakan pemilik 1 ton 600 liter BBM jenis bensin yang diamankan dari areal pelabuhan Tobelo disalah satu kapal, pada Sabtu (8/3) lalu, sudah dipanggil dan diberikan pembinaan. Meski demikian, lanjut Efermax, tugas Satpol-PP tidak sampai disitu saja. Sesuai arahan pimpinan bahwa BBM ilegal yang didapati dilapangan harus diamankan dan ditindaklanjuti dengan memberikan pembinaan lebih keras lagi. "Dari 6 kapal di TKP, yang tersisa tinggal 1 kapal yang tidak beridentitas," jelas Efermax kepada Fajar Malut di kantor Bupati Halut, Selasa (11/3) kemarin. Menurutnya, permainan ilegal bbm ini, diduga ada permainan orang dalam yang berada di instansi tertentu. Hal itu diperkuat, karena nampak pada hari diamankan BBM, ada 'personil' yang mencoba bernegosiasi. Bahkan operasi harus terhenti karena dihadang massa. "Arahan pimpinan, penyelundupan BBM ini harus ditelusuri sampai keakar-akarnya," jelasnya. Efermax menambahkan, selanjutnya, pihaknya akan menelusuri sumber mana yang mengeluarkan BBM itu. "Tergantung jika terbukti maka tentunya SPBU atau SPBN akan diberikan sanksi," ucapnya. Sementara itu, lanjut Efermax, menyangkut dengan wacana, ada masyarakat yang menuding cara penanganan yang dilakukan tim pada beberapa waktu lalu keliru, maka mestinya masyarakat harus cegat dan jangan sampai petugas yang turun barulah dilakukan penghadangan. "Kenapa kita dihadang? Karena ada pengaruh dari orang-orang tertentu," jelasnya. "Saya tidak bersepakat kalau masyarakat menyalahkan petugas. Pasalnya, yang mengacaukan situasi justru masyarakat sendiri. Kita hanya memantau jika ada indikasi maka akan diamanakan," tambahnya. Selain itu, Efermax mengungkapkan, dugaan indikasi keterlibatan oknum-oknum ini menguat karena ada pengakuan dari pemilik BBM bahwa ada bekingan dari oknum yang berasal dari instansi terkait. Selanjutnya, jika ada temuan BBM dilapangan, maka akan diberikan pembinaan dan penandatangan berita acara dengan catatan yang bersangkutan tidak mengulangi lagi. Efermax berharap, masyarakat tidak menuduh sembarangan kalau Pol-PP terlalu belebihan. Seharusnya masyarakat mendukung hal ini sehingga BBM untuk kebutuhan di Halut tidak diperjual-belikan keluar daerah. "Pada poin keempat dalam edaran yang dikeluarkan Pemerintah Daerah jelas mengatakan agar tidak diperjualbelikan keluar daerah. Kalaupun jika yang masyarakat yang sudah diberikan pembinaan masih ditemukan saat razia, maka resikonya akan ditanggung," ucapnya. (fr) Kediaman Anggota Dewan, Dimaling Tobelo - Kediaman salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Halmahera Utara (Halut) Erasmus Kulape, SH., MH., di Desa Mahia, Kecamatan Tobelo Tengah, Kamis (20/3) sekitar pukul 03.00 waktu setempat (dinihari), dimasuki maling. Kejadian itu, sejumlah barang elektronik yang berada di dalam kamar dicuri. Sesuai informasi yang diperoleh media ini di Mapolres, Kamis (20/3), dari Ka. SPK AIPTU. B Irwan M. Ikhsan menyebutkan Saat terjadi pencurian, Erasmus Kulape, sementara mengantarkan keluarganya yang sedang sakit di Desa Meti Kecamatan Tobelo Timur. Sementara kasus pencurian tersebut baru diketahui anak dari Erasmus Kulape pada pagi hari. "Anaknya sapu rumput, dapat lihat tanda kaki di bawah jendela, dan periksa ternyata jendela dicungkil," jelasnya. Barang-barang elektronik yang dicuri diantaranya, Ipod, Samsung, dan Laptop Toshiba 14 ins. Sementara kamar diobrak abrik. Polres sendiri menerima lapiran pukul 08.17 waktu setempat. Kemudian petugas langsung turun olah TKP yang berada lokasi desa Mahia. Sedangkan barang bukti yang ditemukan berupa curiga martelu yang diduga digunakan untuk mencongkel jendela. (fr) Antisipasi Pemadaman Listrik, Puskesmas Harus Sediakan Genset Tobelo - Pemadaman listrik yang terus saja terjadi belakangan ini di Kota Tobelo Halmahera Utara dan sekitarnya, harusnya menjadi perhatian bagi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk menyediakan genset untuk memperlancar proses pelayanan kepada masyarakat. Rahman B., warga desa Gamsungi Kecamatan Tobelo, kepada media ini, Kamis (20/3) kemarin, mengatakan, Puskesmas wajib menyediakan genset sebagai antisipasi pemadaman listrik yang bisa terjadi kapan saja di waktu jam kerja. Ia sendiri ketika sedang mengurus surat keterangan kesehatan di Puskesmas Tobelo harus tertunda hampir sejam. Penundaan tersebut terjadi lantaran listrik yang tiba-tiba padam. "Ini harus jadi perhatian Puskesmas agar menyediakan genset," jelasnya saat ditemui di Puskesmas Tobelo yang berada di Desa Gosoma, Kecamatan Tobelo. Sementara itu, Kepala Puskesmas Tobelo dr. Justian S. Tuhuteru saat dikonfirmasi media ini, mengatakan, pelayanan kesehatan tidak terlalu mengganggu dengan kebutuhan listrik, dikarenakan, kebanyakan jam kerja hanya diwaktu siang, serta Puskesmas hanya melayani rawat jalan. Kecuali, biasanya jika ada pasien rawat inap maka Puskesmas patut menyedian genset. "Puskesmas tidak menyediakan genset karena kebanyakan lebih banyak untuk rawat jalan dan jarang untuk rawat inap," tutupnya. (fr) Propinsi Halmahera Raya Dideklarasikan Tobelo - Propinsi Halmahera Raya, Minggu (16/3) kemarin, dideklarasikan di Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. Pendeklarasian Propinsi Halmahera Raya ini, dituangkan dengan penandatangan naska deklarasi oleh seluruh peserta Seminar Nasional Pengembangan Wilayah dengan tema "Suara hati anak negeri dibibir pasifik kawasan timur NKRI" yang berasal dari perwakilan Kabupaten/Kota di Maluku Utara yang dilaksanakan di gedung Poly Square, MKCM, Tobelo. Kegiatan seminar awal dari perjuangan Halmahera Raya yang dilaksanakan tanggal 15-16 Maret 2013 menghadirkan beberapa narasumber sekaligus penggagas yakni Prof. Dr. Tamrin Amal Tomagola, M.Si (Pakar Sosiologi UI), Prof. Dr. Dede Mariana, SE, M.Si (Pakar Kebijakan Publik dan Perwilayaan UNPAD), Prof. Dr. Hamka Naping, MA. (Rektor UNHAS), Boki Ratu Nita Budhi Susanti, SE, MM. (Anggota DPR RI), Dr. Khalilul Khairi, M.Si (Anggota Tim Penyusun Undang Undang Otda Kemendagri), Dr. Refly Harun, SH, MA. (Pakar Hukum dan Tata Negara), Dr. Saiful Ruray, M.Si (Ketua DPRD Propinsi Maluku Utara), dan Ir. Hein Namotemo, MSP (Bupati Halmahera Utara). Selain itu, kegiatan seminar yang dilaksanakan selama dua hari ini, kemudian dilakukan dengan dialog dan musyawarah antara narasumber dengan peserta yang datang dari berbagai Kabupaten/Kota. Kegiatan ini sendiri diikuti 280 peserta yang berasala dari Kabupaten/Kota di Maluku Utara. Bupati Halut Ir. Hein Namotemo,MSP saat memberikan arahan mengatakan kegiatan ini sekaligus dengan penandatangan naskah kesepakatan. Selanjutnya, akan dilakukan pembentukan tim daerah, propinsi dan pusat untuk mendorong, serta pembentukan tim kajian yang akan memberikan kontribusi dengan kajian akademik dan kajian-kajian lainnya. Selanjutnya mengenai pengembangan wilayah dengan pembangunan infrastruktur pendukung akan terus dilakukan dengan melakukan pembangunan bandara. "Bandara akan dikerjakan pada bulan mei tahun ini," jelas Hein. Setelah memberikan arahan, Bupati langsung menutup kegiatan seminar dengan membunyikan Gong sekaligus dilakukan penandatangan naskah oleh ke 280 peserta. Dimulai dari Bupati Halut Hein Namotemo, disusul Ketua DPRD Malut, Saiful Ruray, dan seluruh peserta. Selanjutnya, penandatangan naskah tersebut akan terus dilakukan sampai kepada semua komponen masyarakat. (fr) Diduga Ada Instansi Lain "Bekingi" Selundupan BBM Ilegal Tobelo - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol - PP) Kabupaten Halmahera Utara (Halut) sudah kerp)mengamankan sejumlah penyelundupan BBM baik jenis bensin dan solar disekitar areal pelabuhan Tobelo dan sejumlah tempat-tempat lainnya. Bahkan, kerap kali juga BBM yang diamankan tersebut hilang di TKP, bahkan ada pemilik BBM ilegal yang bandel dan sering berkilah dan malah menghalalkannya. Kepala Satpol-PP Halut Efermax Namotemo mengatakan pemilik 1 ton 600 liter BBM jenis bensin yang diamankan dari areal pelabuhan Tobelo disalah satu kapal, pada Sabtu (8/3) lalu, sudah dipanggil dan diberikan pembinaan. Meski demikian, lanjut Efermax, tugas Satpol-PP tidak sampai disitu saja. Sesuai arahan pimpinan bahwa BBM ilegal yang didapati dilapangan harus diamankan dan ditindaklanjuti dengan memberikan pembinaan lebih keras lagi. "Dari 6 kapal di TKP, yang tersisa tinggal 1 kapal yang tidak beridentitas," jelas Efermax kepada Fajar Malut di kantor Bupati Halut, Selasa (11/3) kemarin. Menurutnya, permainan ilegal bbm ini, diduga ada permainan orang dalam yang berada di instansi tertentu. Hal itu diperkuat, karena nampak pada hari diamankan BBM, ada 'personil' yang mencoba bernegosiasi. Bahkan operasi harus terhenti karena dihadang massa. "Arahan pimpinan, penyelundupan BBM ini harus ditelusuri sampai keakar-akarnya," jelasnya. Efermax menambahkan, selanjutnya, pihaknya akan menelusuri sumber mana yang mengeluarkan BBM itu. "Tergantung jika terbukti maka tentunya SPBU atau SPBN akan diberikan sanksi," ucapnya. Sementara itu, lanjut Efermax, menyangkut dengan wacana, ada masyarakat yang menuding cara penanganan yang dilakukan tim pada beberapa waktu lalu keliru, maka mestinya masyarakat harus cegat dan jangan sampai petugas yang turun barulah dilakukan penghadangan. "Kenapa kita dihadang? Karena ada pengaruh dari orang-orang tertentu," jelasnya. "Saya tidak bersepakat kalau masyarakat menyalahkan petugas. Pasalnya, yang mengacaukan situasi justru masyarakat sendiri. Kita hanya memantau jika ada indikasi maka akan diamanakan," tambahnya. Selain itu, Efermax mengungkapkan, dugaan indikasi keterlibatan oknum-oknum ini menguat karena ada pengakuan dari pemilik BBM bahwa ada bekingan dari oknum yang berasal dari instansi terkait. Selanjutnya, jika ada temuan BBM dilapangan, maka akan diberikan pembinaan dan penandatangan berita acara dengan catatan yang bersangkutan tidak mengulangi lagi. Efermax berharap, masyarakat tidak menuduh sembarangan kalau Pol-PP terlalu belebihan. Seharusnya masyarakat mendukung hal ini sehingga BBM untuk kebutuhan di Halut tidak diperjual-belikan keluar daerah. "Pada poin keempat dalam edaran yang dikeluarkan Pemerintah Daerah jelas mengatakan agar tidak diperjualbelikan keluar daerah. Kalaupun jika yang masyarakat yang sudah diberikan pembinaan masih ditemukan saat razia, maka resikonya akan ditanggung," ucapnya. (fr) Sekitar Areal Pelabuhan Tobelo Jadi 'Surganya' Para Penyelundup BBM Tobelo - Penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) semakin menjadi-jadi, meski Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Halmahera Utara (Halut) sudah mengeluarkan aturan untuk memperkecil terjadinya penyelundupan. Pada Sabtu (8/2) lalu misalnya, saat melakukan operasinya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) bersama tim yang terdiri dari Kodim 1508/Tobelo dan Polres Halut, menemukan BBM ilegal jenis solar yang diangkut di salah satu kapal dengan tujuan akan dipasarkan ke Halmahera Timur (Haltim). Babuk solar sekitar 7 ton yang ditemukan di kapal, sontak mendadak hilang alisa raib entah dimana. Bahkan, ketika media ini mengkonfirmasi ke Kasatpol-PP Efermax Namotemo, mengungkapkan, bahwa BBM tersebut sudah hilang. Hal itu juga dipengaruhi karena tidak ada armada sehingga babuk masih ditinggalkan di kapal di sekitar areal pelabuhan kontener Tobelo. Sementara pada Sabtu (8/3) pekan kemarin, operasi gabungan yang terdiri dari Satpol-PP Halut, Kodim 1508/Tobelo, POM, dan Polres Halut kembali menjaring sejumlah kapal yang memuat BBM jenis bensin dan solar. Operasi yang dipimpin Kasi Trantip Julianus Tobelo, S.Pdk., sebelumnya, bergerak dari kantor bupati menuju MKCM sekitar pukul 23.00 waktu setempat. Dari MKCM, tim kemudian menuju Desa Gorua, Pelabuhan Ferry, kemudian balik ke Desa Gura menuju tanjung pilawang, jalan kemakmuran, pelabuhan tobelo. Di pelabuhan Tobelo, tim menemukan adanya aktifitas masyarakat yang mencurigakan. Setelah tim menelusuri ternyata ada masyarakat yang sementara mengangkut BBM jenis bensin ke dalam kapal. Tim langsung mencoba mengamankan BBM tersebut, tetapi saat diamankan, pemilik dan ABK kapal dengan bobot sekitar 2 ton tidak berada di kapal. Meski demikian dalam operasi gabungan tersbut, berhasil diamankan 65 gelon BBM jenis bensin milik, Idris, yang berdomisili di Desa Rawajaya, Kecamatan Tobelo. BBM tersebut diangkut di salah satu kapal kecil dengan bobot 1 ton. Rencananya BBM tersebut akan dibawah keluar Halmahera Utara. Selain itu, ternyata BBM tersebut tidak dilengkapi surat izin. Anggota POM yang mencoba bertemu Idris dirumahnya dan bermaksud mengkonfirmasi temuan tersebut tidak dapat ditemui karena dia (pemilik bbm) tidak berada di rumahnya. Barang bukti (Babuk) 65 gelon BBM jenis bensin tersebut langsung diangkut ke mobil patroli dan diamankan di kantor Satpol - PP Halut. Tim kemudian balik lgi ke TKP di sekitar areal pelabuhan kontener, dan anggota langsung memeriksa BBM jenis Solar yg berada di atas 6 buah kapal. Saat anggota Satpol-PP sementara memeriksa kapal yang memuat BBM, ditemukan di atas kapal tersebut selain drum dan gelon yang berisi BBM, ada juga tangki rakitan berukuran cukup besar yang di dalamnya sudah terisi penuh BBM jenis solar. Sementara tengah memeriksa, datang salah satu pemilik BBM yang juga pemilik Kapal tersebut yakni 'S' yang mencoba melakukan komunikasi dengan tim dan mengatakan, "minyak di atas kapal yang satunya merupakan miliknya". Setelah 'S' langsung mencoba melakukan komunikasi. Meski demikian, pemeriksaan tetap dilanjutkan oleh anggota Satpol PP, Kodim 1508/Tobelo dan POM. Namun, sementara anggota sedang melakukan pemeriksaan isi body kapal, tiba-tiba mereka (tim,red)diserang oleh masyarakat Desa Rawajaya yang tinggal di sekitaran pelabuhan kontener. Massa yg berjumlah kurang lebih 100 orang tersebut kemudian meneriaki dan mengusir anggota yang sementara memeriksa BBM di atas kapal. "Hei usir dorang dari pelabuhan, ambil batu lepar padorang," ucap masyarakat yang terdengar dengan berlari sambil memegang batu. Karena melihat kondisi yang mulai memanas, Kasatpol-PP melalui telepon seluler, kemudian memerintahkan semua anggota yang melakukan operasi gabungan kembali ke kantor bupati. Saat itu, setelah melihat anggota naik ke mobil masyarakat langsung berhenti berteriak dan langsung terkonsentrasi dibelakang mobil Patroli Polres Halut yang berada tidak jauh dari TKP. Mereka juga meneriaki dan mengusir anggota yg sementara bersiap untuk kembali ke Kantor bupati. Tim langsung kembali ke kantor bupati sekitar pukul 01.03 waktu setempat. Pantauan media ini di TKP, di perkirakan BBM yg berada di atas 6 buah kapal sekitar 70 ton lebih. Informasi tersebut sesuai keterangan dari masyarakat setempat. Pasalnya, kapal tersebut juga dapat memuat BBM sampai 15 ton lebih. Kepada wartawan, Kasatpol - PP Halut Efermax Namotemo, mengatakan, mengatakan dengan diamankan 65 gelon BBM jenis bensin tersebut,sesuai surat edaran yg sudah di keluarkan Bupati melalui Sekda Halut yang menyatakan BBM tidak dapat dikeluarkan dari wilayah Halut. Menurutnya, ini semua harus disadari masyarakat karena menyalahi aturan. Artinya batasan-batasan itu yang harus ditegakan, karena sudah menyalahi salah satu poin yg tertuang di surat edaran tersebut. "Masa torang sudah lihat salah dan torang harus biarkan. Ini baru 65 gelon, dan kita lihat satu body bisa muat 10 ton. Sementara dilapangan ada 6 body, berarti sudah 60 ton. Apabila malam ini torang tidak ambil langkah-kangkah antisipasi, maka 60 ton itu akan hilang malam ini," jelasnya. Operasi ini, lanjut Efermax, akan terus di lakukan sepanjang belum ada kesadaran dari masyarakat terutama pelaku-pelaku usaha yang sengaja melakukan hal-hal yang bertentangan dengan aturan-aturan yanh dikeluarkan pemerintah. "Aturan-aturan itu hukumnya wajib diikuti dan dituruti sehingga proses pasar itu berjalan aman, nyaman. Sementara kalau itu sudah terjadi saya pikir masyarakat sudah tidak ada keluhan. Sekarang kita berada ditengah-tengah masyarakat dan ada yang mengeluarkan kata-kata keluhan dari pada pujian kepada Pemerintah karena pelaku penyelundupan harus diamankan dulu," jelasnya. Masalah ini, Jelas Efermax, sudah dikoordinasikan dengan Asisten I dan II. "Asisten Bupati mengatakan sudah menelepon Polairud, tapi sampai selesai operasi belum ada tanggapan dari Pihak Polairud. Apabila BBM tersebut tidak diamankan maka BBM tersebut akan hilang," jelasnya. (fr)