Jumat, 30 September 2011

Masyarakat “Kewalahan” Harga Kopra Masih Saja Turun

Tobelo - Harga Kopra yang turun drastis sejak beberapa bulan ini membuat sejumlah masyarakat mulai kesulitan. Turunnya harga kopra ini dipicuh dari permintaan pembeli yang berada di luar yakni Surabaya dan Makassar serta Philipina yang harus melihat kualitas kopra.
Pembelian yang dilakukan pengusaha kopra yang berada di Kota Tobelo, Halut sendiri rata-rata berkisar dari 4 ribuan/kg.
Salah satu masyarakat Tobelo, Yosafat (35), kepada koran ini mengatakan, turunnya harga kopra ini membuat dirinya masih membiarkan buah kelapa yang telah dikumpulkan hingga harga kopra benar-benar stabil. “Buah kalapa yang tong so kumpul masih kase biar. Ada yang so batombong lagi”, keluhnya.
Pantauan Koran ini, rata-rata petani kelapa yang berada di Kecamatan Tobelo Tengah dan Tobelo Selatan mengalami kesulitan dengan turunnya harga kopra ini. Bahkan petani kelapa ini sendiri takut gagal panen dalam kuartal ini. Belum lagi sesudahnya masyarakat disana sendiri rata-ratanya telah lebih dulu mengambil panjar ke pengusaha kopra di desa. “Tong karja kalapa ini tarada hasil apa-apa. Apalagi harga kopra dia pe harga bagini. Bolong ketika so panen torang cuma mo bayar utang. Trus kong torang pe kebutuhan hari-hari? Apalagi kedepan nantinya, pasti harga kopra akan bisa saja turun dari harga tersebut”, tuturnya.

Rata-rata pengusaha yang berada di kota Tobelo belum tahu jelas ketika turunnya harga kopra. Bahkan sampai sekarang ketika wartawan media ini mengkonfirmasi ke Disperindagkop dan UMK Halut belum berhasil dikarenakan rata-rata pegawai di sana sementara memfokuskan pembangunan rumah keluarga belum beruntung yang berada di Loloda Utara yang nantinya akan dikerjakan selama beberapa minggu kedepan. (Ferdy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar