Senin, 27 Februari 2012

Dukungan Referendum Mulai Didengungkan Pemuda Loloda

Tobelo – Bola panas yang didengungkan komunitas Loloda untuk memisahkan diri bergabung dengan Sulut memicuh reaksi positif dari tokoh pemuda Loloda. Salah satu tokoh pemuda Loloda, Ajhar Hi. Rauf kepada media ini, menyatakan memberikan dukungannya terhadap kebijakan yang diambil komunitas Loloda untuk memisahkan dari Malut.
Menurut Ajhar, sejak bangsa ini merdeka dan sekarang telah berumur 67 tahun, Loloda sendiri sangat didiskriminasikan. Bahkan sejumlah jalan seperti jalan aspal, 1 meter pun tidak ada di Loloda. “Apakah Loloda itu bukan dari Malut? Bicara soal Loloda, memang jelas masyarakat Loloda sangat didiskriminasikan. Jika dilihat, Loloda belum menikmasi infrastruktur jalan seperti jalan aspal serta infrastruktur lainnya”, tutur Ketua LSM Lumbung Informasi Rakyat ini, Selasa kemarin.
Ajhar Menambahkan, perekrutan pegawai untuk menempati badan dan kebijakan pembangunan dari APBD baik di Pemprov Malut maupun Pemkab Halut dan Halbar sangat tidak rasional. Serta terindikasi pilih-pilih. “Perekrutan pegawai di Pemprov dan Pemkab dan kebijakan pembangun untuk Loloda sangat tidak rasional”, ujar Ajhar.
Ajhar sendiri memintakan pihak Pemprov, yakni Gubernur Malut agar serius menyikapi masalah yang terjadi di Loloda. Dalam dukungan misalkan terhadap Thaib, lanjut Ajhar, Loloda mutlak mendukung investasi politik kepada Thaib.
Untuk itu, Ajhar berharap, Pemprov bisa lebih memberikan perhatian dengan tidak memandang baik masyarakat Muslim maupun Kristiani Loloda yang memiliki besik yang cukup menjajikan. Selain itu, setiap masyarakat Loloda juga memberikan dukungan terhadap kebijakan ini.
Ajhar menambahkan, dalam pelaksanaan kongres yang akan dilaksanakan nantinya merupakan penentu sikap dari Masyarakat Loloda baik di Halbar maupun di Halut. “Dalam kongres nantinya akan menjadi penentu. Kami juga bukan pelengkap di negeri ini”, ucap Ajhar. (Fr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar